Wednesday 12 October 2016

Penawaran Tenaga Kerja


PENAWARAN TENAGA KERJA

TUGAS
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi SDM Dan Ketenagakerjaan
pada jurusan Ekonomi Syariah




Dosen Pembina:
Hafidhah SE., M.Si., Ak.


Oleh:

D.A.Rahmat – 140602185
Ikhsanul Huda – 140602176
Mohd Ramadhan Bay- 140602
Cut Saidah Nafisah – 140602


 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM 
UIN AR-RANIRY
2016




KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas  kehadirat Allah S.W.T dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Ekonomi SDM Dan Ketenagakerjaan  tentang Penawaran Tenaga Kerja.

Selawat beriring Salam kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. dan para Sahabatnya beserta  keluarganya yang telah memberikan contoh teladan melalui sunnahnya sehingga membawa kesejahteraan di muka bumi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen-dosen yang telah memberi arahan dan bimbingan kepada kami, dan juga kepada kawan- kawan kami yang telah memberikan motivasi serta membantu menyelesaikan penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesilapan karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan dari semua pihak yang bersifat membangun demi  perbaikan di masa yang akan datang. Di samping itu, penulis terus berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi mahasiswa Ekonomi Syariah khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga Allah meridhai segala usaha dan cita-cita kita. Amin.

Banda Aceh, 20 Oktober 2016


Penulis









DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................... 
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 
1.1. Latar Belakang......................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan...................................................................................
1.4. Manfaat Penulisan.................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 
2.1.Penawaran Tenaga kerja.........................................................................
2.1.1.      Definisi Penawaran Kerja..........................................................
2.1.2.      Definisi Penawaran Kerja Menurut Para Ahli...........................
2.1.3.      Keputusan Untuk Bekerja..........................................................
2.1.4.      Tradeoff......................................................................................
2.1.5.      Tingkat Upah dan jam kerja ....................................................... 

2.2.Kasus Penawaran Tenaga Kerja di Indonesia..........................................
2.2.1.      Kasus pertama...............................................................................
2.2.2.      Kasus Kedua.................................................................................

2.3.Upaya Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan Di Indonesia........................
2.4.Peningkatan Mutu Tenaga kerja.................................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................
3.1.Kesimpulan.................................................................................................   
3.2.Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang

Masalah tenaga kerja adalah masalah yang sangat kompleks dan besar. Kompleks karena masalahnya mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berinteraksi dengan pola yang tidakselalu mudah dipahami. Besar karena menyangkut jutaan jiwa. Untuk menggambarkan masalah tenagakerja dimasa yang akan datang tidaklah gampang karena disamping mendasarkanpada angka tenaga kerja di masa lampau, harus juga diketahui prospekproduksi dimasa mendatang. Kondisi kerja yang baik, kualitas output yang tinggi, upah yang layak sertakualitas sumber aya manusia adalah persoalan yang selalu muncul dalampembahasan tentang tenaga kerja disamping masalah hubungan industrial antarapekerja dengan dunia usaha.

Makalah ini akan memaparkan teori yang berhubungan dengan tenaga kerja beserta beberapa potretnya di Indonesia, dimana pembahasannya dengan tenagakerja, teori penawaran kerja, teori upah serta potret tenaga kerja di Indonesia. Diharap dengan paparan ini maka kompleksitas ketenagakerjaan dapat lebih dipahami.


1.2.    Rumusan Masalah
Dalam perumusan masalah ini penulis akan merumuskan tentang:
1. Bagaimana definisi penawaran tenaga kerja ?
2. Bagaimana definisi penawaran kerja menurut para ahli ?
3. Bagaimana yang dimaksud keputusan untuk bekerja ?
4.      Bagaimana yang dimaksud dengan tradeoff ?
5.      Bagaimana yang dimaksud dengan tingkat upah dan jam kerja ?


1.3.    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.  Agar para pembaca memahami Penawaran Tenaga Kerja
2. Agar para pembaca memahami definisi penawaran kerja menurut para ahli
3. Agar para pembaca memahami keputusan untuk bekerja
4. Agar para pembaca memahami tradeoff
5. Agar para pembaca memahami tingkat upah dan jam kerja


1.4.    Metode
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini merupakan tinjauan kepustakaan yang bertujuan untuk mempelajari buku-buku yang relevan dengan masalah yang diteliti karena penyusun tidak melakukan tinjauan secara langsung terhadap objek pengamatan.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Penawaran tenaga kerja
2.1.1.      Definisi penawaran tenaga kerja

Penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang dapat disediakan oleh pemilik tenaga kerja pada setiap kemungkinan upah dalam jangka waktu  tertentu. Penawaran tenaga kerja juga merupakan suatu hubungan antara tingkat upah dengan jumlah tenaga kerja.[1] Penawaran tenaga kerja ini juga merupakan fungsi dari upah,sehingga jumlah tenaga kerja yang ditawarkan akan akan dipengaruhi oleh tingkat upah terutama untuk jenis jabatan yang sifatnya khusus. Contoh: apabila upah sebagai kepala marketing naik relatif lebih tinggi dari upah jenis jabatan dibagian administrasi (karena kebutuhan yang meningkat ) maka dapat diduga bahwa tendensi untuk menjadi kepala marketing akan meningkat  pula. Akibatnya kenaikan dari upah akan mempengaruhi jumlah tenaga kerja yang ditawarkan. 
Penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh keputusan seseorang apakah digunakan untuk bekerja apakah digunakan untuk menggunakan waktunya apakah digunakan untuk bekerja apakah digunakan untuk kegiatan lain yang sifatnya lebih santai (tidak produktif tetapi konsumtif ), atau merupakan kombinasi keduanya. Apabila dikaitkan dengan tingkat upah, maka keputusan untuk bekerja seseorang akan dipengaruhi pula oleh tinggi rendahnya penghasilan seseorang. Maksudnya apabila penghasilan tenaga kerja relatif sudah cukup tinggi, maka tenaga kerja tersebut cenderung untuk mengurangi waktu yang dialokasikan untuk bekerja. Hal tersebut menyebabkan bentuk dari kurva penawaran membelok ke kiri yang dikenal dengan backward bending supply curve.

            Keadaan ini menggambarkan bahwa semakin tinggi tingkat penghasilan seseorang akan semakin tinggi pula konsumsi waktu yang dibutuhkan untuk leisure atau kegiatan lain yang sifatnya konsumtif.[2]

 2.1.2.      Definisi penawaran tenaga kerja menurut beberapa tokoh :

a.       Menurut Ananta (1990) penawaran terhadap pekerja adalah hubungan antara tingkat upah dengan jumlah satuan pekerja yang disetujui oleh pensuplai untuk ditawarkan. Jumlah satuan pekerja yang ditawarkan tergantung pada beberapa faktor yang antara lain :
1.banyaknya jumlah penduduk,
2. presentase penduduk yang berada dalam angkatan kerja,
3. dan jam kerja yang ditawarkan oleh angkatan kerja.A

b.      Simanjuntak (1985) mendefinisikan penawaran tenaga kerja merupakan jumlah usaha atau jasa kerja yang tersedia dalam masyarakat untuk menghasilkan barang dan jasa.

c.       Arfida (2003) menambahkan mengenai apa yang dimaksud dengan penawaran tenaga kerja. Menurut Arfida (2003) penawaran tenaga kerja adalah fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat upah dengan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan. Penawaran tenaga kerja dalam jangka pendek merupakan suatu penawaran tenaga kerja bagi pasar dimana jumlah tenaga kerja keseluruhan yang ditawarkan bagi suatu perekonomian dapat dilihat sebagai hasil pilihan jam kerja dan pilihan partisipasi oleh individu. Sedangkan penawaran tenaga kerja dalam jangka panjang merupakan konsep penyesuaian yang lebih lengkap terhadap perubahan-perubahan kendala. Penyesuaian-penyesuaian tersebut dapat berupa perubahan-perubahan partisipasi tenaga kerja maupun jumlah penduduk.

2.1.3.      Keputusan untuk bekerja
Dalam teori klasik sumberdaya manusia (pekerja) merupakan individu yang bebas mengambil keputusan untuk bekerja atau tidak. Bahkan pekerja jugabebas untuk menetapkan jumlah jam kerja yang diinginkannya. Teori inididasarkan pada teori tentang konsumen, dimana setiap individu bertujuan untuk memaksimumkan kepuasan dengan kendala yang dihadapinya.
Menurut G.S Becker (1976), Kepuasan individu bisa diperoleh melalui konsumsi atau menikmati waktu luang (leisure). Sedang kendala yang dihadapiindividu adalah tingkat pendapatan dan waktu. Bekerja sebagai kontrofersi darileisure menimbulkan penderitaan, sehingga orang hanya mau melakukan jika memperoleh kompensasi dalam bentuk pendapatan, sehingga solusi dari permasalahan individu ini adalah jumlah jam kerja yang ingin ditawarkan pada tingkat upah dan harga yang diinginkan.
2.1.4.      Tradeoff
Keputusan untuk bekerja yang diambil seorang tenaga kerja berhubungan juga dengan tradeoff yang harus diambil seseorang. Tradeoff adalah situasi dimana seseorang harus membuat keputusan terhadap dua hal atau mungkin lebih, mengorbankan salah satu aspek dengan alasan tertentu untuk memperoleh aspek lain dengan kualitas yang berbeda.
Penawaran tenaga kerja muncul dari tradeoff antara waktu kerja dan waktu luang yang dimiliki seseorang. Dalam kurva penawaran tenaga kerja mencerminkan bagaimana keputusan para pekerja mengenai tradeoff antara tenaga kerja dan waktu luang merespons perubahan biaya kesempatannya. Kurva penawaran tenaga kerja yang kemiringannya positif menandakan bahwa masyarakat merespons peningkatan upah dengan cara menikmati waktu luang yang lebih sedikit dan jam kerja yang lebih banyak.Dalam hal ini seseorang mengambil keputusan untuk bekerja dilihat dari bagaimana seorang pekerja tetap meluangkan waktunya diantara jam kerja yang diambilnya.

2.1.5.      Tingkat upah dan jam kerja
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap penawaran tenaga kerja adalah tingkat upah, pertambahan tingkat upah akan mengakibatkan pertambahan jam kerja bila substitution effectlebih besar daripada income effect (Simanjuntak, 1985).  Semakin tinggi tingkat upah yang ditawarkan akan menyebabkan seseorang berpikir kembali untuk memasuki dunia kerja dengan penawaran upah tersebut. Tingkat upah tersebut biasa dihubungkan dengan jam kerja yang harus diambil seseorang dalam bekerja.[3]


2.2.      Pendekatan mikro dan makro  dalam penawaran tenaga kerja dalam persppektif islam dan konvensional

Ekonomi sumber daya manusia mempunyai dua sasaran, yaitu menyediakan SDM sesuai dengan permintaan dalam rangka memenuhi kebutuhan  manusia, serta mendayagunakan SDM yang ada. Jadi dengan demikian Ekonomi Sumber Daya Manusia adalah Ruang lingkup yang besar dari Manajemen Sumber Daya Manusia.Di dalam Ekonomi Sumber Daya Manusia terdapat Perencanaan Makro dan Mikro.Yang makro adalah perencanaan tenaga kerja secara nasional dan perencanaan kesempatan kerja yang dikerjakan oleh pemerintah.Pasar kerja, baik pada tingkat makro maupun tingkat perusahaan,terdiri dari dua arus atau loop sistem.Arus pertama dari penyediaan untuk memenuhi permintaan.Arus kedua dari kegiatan industri (permintaan) untuk  mengoptimalkan pendayagunaan tenaga yang ada.pada tingkat makro, kedua arus tersebut disusun dalam PerencanaanTenaga Kerja Nasional dan Perencanaan Kesempatan Kerja. Sedangkan yang mikro adalah Manajemen Sumber Daya Manusiaatau manajemen kepegawaian yang masing-masing organisasi melakukan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhannya masing-masing.

2.2.1.      Perencanaan SDM tingkat Nasional (Makro) 
Perkiraan Kesempatan KerjaDaya serap dunia usaha akan tenagakerja untuk masa yang akandatang sangat tergantung pada rencana investasi danperkembangan dunia usaha, dengan kata lain dibutuhkan berbagaiinformasi atau asumsi kecenderungan masa depan, secara sederhanadiasumsikan berdasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi dan elastisitaspenciptaan kesempatan kerja atau elatisitas penyerapan SDM.. 
Perkiraan penyediaan tengakerja dipengaruhi oleh banyak faktor,antara lain jumlah penduduk, tingkat pendidikan, struktur umur dantingkat partisipasi kerja. Data penduduk dan ketenagakerjaan sudah tersedia pada data Sensus Penduduk, SUPAS dan SAKERNAS. Namundata mengenai hasil atau lulusan pendidikan atau sekolah formal sertaluaran lembaga-lembaga pelatihan relatif sulit diperoleh. Oleh sebab itu biasanya dilakukan secara umum saja menurut jenis kelamin dankelompok umur dengan menggunakan tingkat partisipasi kerja danperkiraan jumlah penduduk dalam usia kerja.


2.2.2.      Perencanaan SDM tingkat Mikro
Proses perencanaan SDM ditingkat perusahaan atau mikro padaprinsipnya sama dengan proses perencanaan SDM tingkat nasionalakan tetapi dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Perencanaa SDMditingkat perusahaan mencakup program pemenuhan kebutuhantenaga kerja dan program pengembangan serta pendayagunaantenaga yang ada seoptimal mungkin. Perkiraan kebutuhan tenagakerja diperusahaan didasarkan pada rencana perluasan usaha atautarget produksi dalam periode perencanaan. Perbedaan utama antara perencanaan SDM tingkat makro & tingkatmikro : terletak pada cara pemenuhan tenaga yang dibutuhkan.Prinsip pemenuhan tenaga kerja adalah bagaimana memperolehpegawai yang paling tepat untuk setiap jabatan atau pekerjaan yangsesuai. Dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pemenuhan dari luardan pemenuhan dari dalam organisasi perusahaan.Perencanaan tenaga mikro dapat melalui dua pendekatan, yaitu:

1.      Pendekatan struktural fungsional atau analis organisasiDigunakan untuk menyusun struktur organisasi berdasarkan misidan fungsi yang harus dijalankan, misal dalam administrasipemerintahan, tiap departemen mempunyai misi atau tugaspokok yang kemudian diperinci menjadi beberapa fungsi. Dari analis organisasi seperti itu dapat diketahui jumlah jabatandan jumlah pekerjaan yang terdapat di masing-masing jabatan.

2.      Pendekatan analis jabatan
Analis jabatan mencakup analisa uraian tugas dan kegiatan jabatan, beban kerja dan syarat jabatan. Syarat jabatan mencakup ;
a.       Syarat fisik seperti jenis kelamin, umur, tinggi dan beratbadan.
b.      Syarat kualitas yang dipengaruhi jenis dan tingkat pendidikan, jenis dan tingkat keterampilan, pengalaman kerja.
c.       Syarat mental yang mencakup minat, bakat dan temperamental seseorang.

Hasil analis jabatan dapat digunakan untuk berbagai tujuanseperti penggolongan dan penjenjangan jabatan,  penataan jabatan, penataan organisasi dan prosedur, pembagian tugasdan petunjuk kerja, standar penilaian prestasi, pemindahan dan promosi, penggajian, penyusunan kebutuhan dan lain-lain.Setelah jumlah jabatan diketahui lengkap dengan syarat-syarat,program pemenuhan tenaga dilakukan baik dari intern ataupundari luar organisasi.Bila didalam atau diluar organisasi ternyata tidak tersediatenaga dengan kualifikasi yang dibutuhkan, maka pengusahadapat memilih alternatif melatih tenaga, menggunakan tenaga yang ada sementara sambil menunggu hasil pelatihandan/atau menyesuaikan rencana kegiatan perusahaan dengankondisi pasar kerja.[4]

Menurut Imam Syaibani: “Kerja merupakan usaha mendapatkan uang atau harga dengan cara halal. Dalam Islam kerja sebagai unsur produksi didasari oleh konsep istikhlaf, dimana manusia bertanggung jawab untuk memakmurkan dunia dan juga bertanggung jawab untuk menginvestasikan dan mengembangkan harta yang diamanatkan Allah untuk menutupi kebutuhan manusia.

Sedangkan tenaga kerja adalah segala usaha dan ikhtiar yang dilakukan oleh anggota badan atau fikiran untuk mendapatkan imbalan yang pantas. Termasuk semua jenis kerja yang dilakukan fisik atau pikiran. Tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi mempunyai arti yang besar. Karena semua kekayaan alam tidak berguna bila tidak dieksploitasi oleh manusia dan diolah buruh. Alam telah memberikan kekayaan yang tidak terhitung tetapi tanpa usaha manusia semua akan tersimpan.

Islam mendorong umatnya untuk bekerja dan memproduksi, bahkan menjadikannya sebagai sebuah kewajiban terhadap orang-orang yang mampu, lebih dari itu Allah akan memberi balasan yang setimpal yang sesuai dengan amal/kerja sesuai dengan firman Allah dalam QS  an-Nahl(16) ayat 97:
Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

Sedangkan Hadis  Nabi yang berkaitan dengan bekerja dapat dikemukakan antara lain:
1. Dari Ibnu Umar r.a ketika Nabi ditanya: Usaha apakah yang paling baik? Nabi menjawab yaitu pekerjaan yang dilkukan oleh dirinya sendiri dan semua jual beli yang baik.
2. HR. Imam Bukhari “Sebaik-baiknya makanan yang dikonsumsi seseorang adalah makanan yang dihasilkan oleh kerja kerasnya dan sesungguhnya Nabi Daud as mengonsumsi makanan dari hasil keringatnya (kerja keras)”.
Al- Qur’an memberi penekanan utama terhadap pekerjaan dan menerangkan dengan jelas bahwa manusia diciptakan di bumi ini untuk bekerja keras untuk mencari penghidupan masing-masing.Allah berfirman dalam QS. Al-Balad ayat 4: 
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berad dalam susah payah”

Bentuk-bentuk kerja yang disyariatkan dalam Islam adalah pekerjaan yang dilakukan dengan kemampuannya sendiri dan bermanfaat, antara lain (an-Nabhani: 2002:74):
a)      Menghidupkan tanah mati (tanah yang tidak ada pemiliknya dan tidak dimanfaatkan oleh satu orang pun). HR. Imam Bukhari dari Umar Bin Khattab” siapa saja yang menghidupkan tanah mati, maka tanah( mati yang telah dihidupkan) tersebut adalah miliknya”.
b)      Menggali kandungan bumi
c)      Berburu
d)     Makelar (samsarah)
e)      Peseroan antara harta dengan tenaga (mudarabah)
f)       Mengairi lahan pertanian (musyaqah)
g)      Kontrak tenaga kerja (ijarah)

2.3.      Determinan penawaran
Penawaran tenaga kerja menunjukkan jumlah jam yang digunakan pada kegiatan untuk menghasilkan sesuatu di pabrik-pabrik, pertanian, bisnis lain, pemerintah atau atau usaha nirlaba. Determinan utama penawaran tenaga kerja adalah jumlah penduduk dan cara penduduk menggunakan waktunya.

2.3.1.      Jumlah Penduduk
 Penduduk ditentukan oleh kelahiran dan kemetian alamiah serta imigrasi.kita mulai dengan imigrasi tenaga kerjaa, sebelum abad ini perbatasan wilayah sebagian besar negara terbuka untuk perpindahan penduduk. Hal ini memberi kemngkinan  kepada setiap orang untuk meninggalkan daerah yang berupah rendah untuk mencari kesempatan ekonmi yang lebih baik. Dampak dari adanya kemudahan perpindahan ini adalah timbulnya keccenderungan untuk menyamakan upah di berbagai negara yang berbeda. Akan tetapi, setelah perang dunia 1 keluar hukum yang secara ketat membatasi imigras. Dengan menjaga  agar penawaran tenaga kerja tetap rendah, kebijakan untuk membatasi imigrasi cenerung menimbulkan upah yang tinggi. Campur tangan pemeritah ini memberikan contoh masalah dasar mengenai penetapan upah kompetitif. Membatasi penawaran tenaga kerja relatif terhadap faktor produksii lainnya, dapat diharapkan akan meningkatkan tingkat upah . dengan menganggap hal lainnya tetap konstan, peningkatan penawaran tenaga kerja cenderung akan menurunkan tingkat upah.

2.3.2.      Partisipasi angkatan kerja dan jam kerja
           Selain kekuatan ekonomi,sosial,politik yang sangat kompleks juga turut mempengaruhi hal tersebut. Salah satu perkembangan dramatis dalam beberapa dasawarsa terakhir adalah meningkatnya partisipasi angkatan kerja wanita. Mengapa partisipasi angkatan kerja wanita di Amerika mereka berumur diatas 15 tahun, meningkat dari 40%diipertengahan 1960-an, menjadi 58% dalam pertengahan tahun 1990? Letupan partisipasi tenaga kerja wanita tersebut tidak mungkin hanya diterangkan dengan analisi ekonomi saja. Untuk memahami perubahan besar pola kerja tersebut kita harus memperhatikan keadaan diluar perekonomian , seperti perubahan sikap sosial, peranan wanita sebagai ibu dan sebagai pekerja.




BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang dapat disediakan oleh pemilik tenaga kerja pada setiap kemungkinan upah dalam jangka waktu  tertentu.
Menurut Ananta (1990) penawaran terhadap pekerja adalah hubungan antara tingkat upah dengan jumlah satuan pekerja yang disetujui oleh pensuplai untuk ditawarkan. Jumlah satuan pekerja yang ditawarkan tergantung pada beberapa faktor yang antara lain :
1.      banyaknya jumlah penduduk,
2.      presentase penduduk yang berada dalam angkatan kerja,
3.      dan jam kerja yang ditawarkan oleh angkatan kerja

Tradeoff adalah situasi dimana seseorang harus membuat keputusan terhadap dua hal atau mungkin lebih, mengorbankan salah satu aspek dengan alasan tertentu untuk memperoleh aspek lain dengan kualitas yang berbeda.

3.2. Saran
          Kami mohon maaf jika dalam makalah kami masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka kami sarankan kepada para pembaca untuk membaca referensi lainnya agar para pembaca dapat memahami lebih jauh dan memberikan wawasan yang lebih luas tentang Penawaran Tenaga Kerja.





DAFTAR PUSTAKA
Wahyono, Budi. 2012. Penawaran tenaga kerja. Disitat pada website: http://www.pendidikanekonomi.com/2012/06/penawaran-tenaga-kerja.html

Sumarsono, Sonny. teori dan kebijakan publik ekonomi sumber daya manusia, graha ilmu, (yogyakarta :2009).

Yudi sc. 2010. Studi kasus tenaga kerja Indonesia (TKI). Disitat dari web: http://yudi-memories.blogspot.co.id/2010/11/studi-kasus-tenaga-kerja-indonesia-tki.html
Afrina, Eka.2012. Pembangunan Social (Studi Kasus Tenaga Kerja Indonesia). Disitat pada website:  http://sayaekaafrina.blogspot.co.id/2012/11/pembangunan-sosial-studi-kasus-tenaga.html
Ailia, Wahyu Dedis.2013. Interaksi Permintaan Dan Penawaran Tenaga Kerja. Disitat dari website:  http://wadeau.blogspot.co.id/2013/11/interaksi-permintaan-dan-penawaran.html




                [2] Sonny sumarsono, teori dan kebijakan publik ekonomi sumber daya manusia, graha ilmu, (yogyakarta :2009) hal.13-14
[4]https://www.academia.edu/7737090/Perencanaan_SDM__Perencanaan_SDM_Makro_and_Mikro_Dosen_Drs._Nyoman_Tjenik_Suastha_MA_M.Sc_?auto=download

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment