Salah Satu Mesjid Kecil di Nagan Raya Aceh |
B. PEMBENTUKAN BANK- BANK SYARIAH
Berdirinya IDB telah memotivasi banyak Negara Islam untuk
mendirikan lembaga keuangan syariah. Untuk itu, komite ahli IDB pun bekerja
keras menyiapkan panduan tentang pendirian, peraturan, dan pengawasan bank
syariah. Kerja keras mereka membuahkan hasil, pada akhir periode 1970-an dan
awal dekade 1980-an, bank-bank syariah bermunculan di Mesir, Sudan,
Negara-negara teluk, Pakistan, Iran, Malaysia, Bangladesh, serta Turki.
Secara garis besar, lembaga-lembaga tersebut dapat dimasukkan
kedalam dua kategori. Pertama, bank Islam komersial (Islamic Commercial Bank).
Kedua, lembaga Investasi dalam bentuk international
holding companies.
Bank-Bank
yang masuk ketegori pertama diantaranya:
1. Faisal
Islamic Bank (di Mesir dan Sudan)
2. Kuwait
Finance House
3. Dubai
Islamic Bank
4. Jordan
Islamic Bank for finance and investment
5. Bahrain
Islamic Bank
6. Islamic
International Bank for Investment and Development (Mesir)
Adapun yang
termasuk kategori kedua:
1. Daar
al-Mall al-Islami (Jenewa)
2. Islamic
Investment Company of the gulf
3. Islamic
Investment Company (Bahama)
4. Islamic
Investment Company (Sudan)
5. Bahrain
Islamic Investment Bank (Manama)
6. Islamic
Investment House (Amman)
Daftar
Pustaka:
Syafi’i
Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah:
Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insana Press.
Halaman :
Meteri ini
dari buku : Bank Syariah: Dari teori ke praktik
Penulis: Dr.
Muhammad Syafi’I Antonio, M.Ec. ( Nio Gwan Chung )